Bisolvon Ext 60ml (per Botol)
Bisolvon Ext 60ml (per Botol)
Bufagan Exp Sirup 60ml (per Botol)
Bufagan Exp Sirup 60ml (per Botol)
Bronchitin Expectorant Sirup 60 ml
Bronchitin Expectorant Sirup 60 ml
Bufect F 200mg/5ml Susp 50ml (per Botol)
Bufect F 200mg/5ml Susp 50ml (per Botol)
- Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
- Sebelum menggunakan obat ini agar dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apabila menderita penyakit saluran cerna bagian atas (ulkus peptikum); gangguan fungsi ginjal karena eliminasi utamanya
- Walaupun jarang terjadi, tetapi dapat timbul efek samping sebagai berikut : gangguan saluran pencernaan termaksud mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri lambung atau rasa panas pada perut bagian atas.
- Pernah dilaporkan : ruam kulit, bronkospasme (penyempitan bronkus), trombositopenia (penurunan sel pembeku darah) dan limpofenia (penurunan sel limfosit).
- Penurunan ketajaman penglihatan dan kesulitan membedakan warna dapat terjadi, tetapi sangat jarang dan akan sembuh bila obat dihentikan. Apabila terjadi gangguan tersebut maka obat harus dihentikan dan memeriksakan mata ke dokter.
Bufect 100mg/5ml Susp 60ml (per Botol)
Bufect 100mg/5ml Susp 60ml (per Botol)
- Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
- Sebelum menggunakan obat ini agar dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apabila menderita penyakit saluran cerna bagian atas (ulkus peptikum); gangguan fungsi ginjal karena eliminasi utamanya
- Walaupun jarang terjadi, tetapi dapat timbul efek samping sebagai berikut : gangguan saluran pencernaan termaksud mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri lambung atau rasa panas pada perut bagian atas.
- Pernah dilaporkan : ruam kulit, bronkospasme (penyempitan bronkus), trombositopenia (penurunan sel pembeku darah) dan limpofenia (penurunan sel limfosit).
- Penurunan ketajaman penglihatan dan kesulitan membedakan warna dapat terjadi, tetapi sangat jarang dan akan sembuh bila obat dihentikan. Apabila terjadi gangguan tersebut maka obat harus dihentikan dan memeriksakan mata ke dokter.
Apetic 100mg/ml Drop 15ml (per Botol)
Apetic 100mg/ml Drop 15ml (per Botol)
Anaton Syrup 60 ml
Anaton Syrup 60 ml
Apetic Forte 250mg/5ml Susp 60ml (per Botol)
Apetic Forte 250mg/5ml Susp 60ml (per Botol)
Tips Menjaga Kesehatan disaat Cuaca Panas dan Hujan tak Menentu!
Cuaca yang tidak menentu, dengan pergantian antara panas terik dan hujan lebat, bisa mempengaruhi kondisi kesehatan. Perubahan cuaca ini sering kali menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit seperti flu, demam, atau masalah kulit. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan saat cuaca tidak menentu:
1. Tetap Terhidrasi
Saat cuaca panas, tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat. Minumlah air yang cukup setiap hari untuk mencegah dehidrasi. Pastikan konsumsi air minimal 8 gelas per hari atau lebih saat berkeringat banyak. Selain air putih, Anda juga bisa mengonsumsi jus buah alami atau air kelapa untuk menggantikan elektrolit yang hilang.
2. Pakai Pakaian yang Sesuai
- Saat Cuaca Panas: Pilih pakaian yang ringan, longgar, dan berbahan katun agar udara bisa bersirkulasi dan kulit bisa bernapas. Hindari pakaian berbahan sintetis yang memerangkap panas.
- Saat Hujan: Gunakan pakaian yang tahan air atau membawa payung dan jas hujan untuk mencegah tubuh basah kuyup yang bisa menyebabkan masuk angin.
3. Jaga Pola Makan Seimbang
Makan makanan bergizi sangat penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Konsumsi makanan kaya vitamin, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan protein sehat. Pastikan tubuh mendapatkan vitamin C (dari jeruk, pepaya, atau stroberi) untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan vitamin D yang bisa didapatkan dari paparan sinar matahari di pagi hari.
4. Cuci Tangan Secara Rutin
Perubahan cuaca sering kali diikuti dengan peningkatan risiko infeksi, terutama flu dan batuk. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah penyebaran kuman, terutama sebelum makan atau setelah berada di luar ruangan.
5. Istirahat yang Cukup
Kurangnya tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam, yaitu sekitar 7-9 jam, agar tubuh dapat pulih dan tetap fit.
6. Tetap Aktif dan Berolahraga
Meskipun cuaca sering berubah, tetaplah aktif. Olahraga ringan seperti berjalan kaki di pagi hari atau melakukan latihan ringan di dalam ruangan dapat membantu menjaga kebugaran dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hindari berolahraga terlalu keras di bawah terik matahari untuk mencegah dehidrasi atau heat stroke.
7. Konsumsi Suplemen jika Diperlukan
Jika sulit mendapatkan nutrisi lengkap dari makanan sehari-hari, Anda bisa mempertimbangkan konsumsi suplemen seperti multivitamin, terutama vitamin C, D, dan zinc, yang penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
8. Lindungi Diri dari Sinar Matahari Langsung
Saat cuaca panas, gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan kerusakan kulit atau risiko kanker kulit. Pakai juga topi atau kacamata hitam saat berada di luar ruangan untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung.
9. Jaga Kebersihan Lingkungan
Lingkungan yang bersih membantu mencegah penyebaran penyakit. Di musim hujan, genangan air dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab penyakit seperti demam berdarah. Pastikan membersihkan tempat penampungan air secara berkala, membuang sampah pada tempatnya, dan menjaga kebersihan rumah.
10. Hindari Stres Berlebihan
Stres dapat melemahkan sistem imun dan membuat tubuh lebih rentan sakit. Luangkan waktu untuk relaksasi dan melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti meditasi, membaca, atau berinteraksi dengan keluarga, untuk menjaga kesehatan mental.
11. Kenali Gejala Penyakit Dini
Pada perubahan cuaca yang ekstrem, perhatikan gejala awal penyakit seperti demam, batuk, pilek, atau kelelahan berlebih. Jika mengalami gejala ini, segera beristirahat, minum banyak cairan, dan konsultasikan ke dokter jika perlu agar bisa ditangani lebih cepat dan tidak memperburuk kondisi.
12. Mandi Setelah Kehujanan
Jika Anda terpaksa kehujanan, segera mandi dan ganti pakaian saat tiba di rumah. Air hujan yang bercampur dengan polusi dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti flu atau demam.
Kesimpulan
Cuaca yang tidak menentu memerlukan perhatian ekstra terhadap kesehatan. Dengan tetap menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan bergizi, dan melindungi tubuh dari cuaca ekstrem, Anda bisa menjaga tubuh tetap sehat meskipun cuaca berubah-ubah. Tetap waspada dan selalu siapkan perlindungan seperti payung atau air minum yang cukup setiap kali bepergian untuk menjaga kesehatan Anda dan keluarga.
Gejala awal flu dan batuk pada anak-anak sering kali muncul dengan cepat!
Gejala awal flu dan batuk pada anak-anak sering kali muncul dengan cepat, dan tanda-tandanya dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Flu (influenza) dan batuk biasanya disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, dan anak-anak lebih rentan terhadap penyakit ini karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya matang. Berikut adalah gejala awal flu dan batuk yang umumnya muncul pada anak-anak:
1. Demam
- Demam ringan hingga tinggi biasanya merupakan gejala pertama yang muncul saat anak terkena flu. Suhu tubuh anak dapat naik dengan cepat, dan demam ini bisa berlangsung beberapa hari. Flu biasanya menyebabkan demam yang lebih tinggi dibandingkan pilek biasa.
- Pada beberapa anak, demam bisa disertai dengan menggigil atau keringat dingin.
2. Batuk Kering
- Pada tahap awal, anak-anak sering kali mengalami batuk kering. Batuk ini biasanya lebih ringan pada awalnya tetapi bisa menjadi lebih parah seiring berjalannya waktu. Batuk kering bisa berubah menjadi batuk yang berdahak jika infeksi terus berkembang.
3. Pilek atau Hidung Tersumbat
- Anak-anak sering kali mengalami pilek atau hidung tersumbat sebagai gejala awal flu. Lendir yang dihasilkan biasanya jernih pada awalnya, tetapi bisa berubah menjadi lebih kental dan berwarna kuning atau hijau seiring berjalannya waktu.
4. Sakit Tenggorokan
- Sakit tenggorokan atau rasa tidak nyaman di tenggorokan sering menjadi salah satu tanda pertama infeksi flu. Anak-anak mungkin merasa sulit menelan atau mengeluhkan rasa sakit saat menelan.
- Tenggorokan yang teriritasi sering disebabkan oleh peradangan akibat infeksi virus atau karena batuk yang berulang.
5. Lemas dan Lelah
- Anak-anak yang terkena flu biasanya merasa lelah dan lemas meskipun tidak melakukan banyak aktivitas. Rasa lelah ini bisa berlangsung selama beberapa hari, bahkan setelah gejala flu lainnya mulai mereda.
- Lelah yang berlebihan ini sering kali merupakan salah satu tanda awal bahwa tubuh anak sedang melawan infeksi.
6. Sakit Kepala
- Sakit kepala adalah gejala umum lainnya dari flu. Anak-anak mungkin mengeluh sakit kepala yang berdenyut atau merasa tidak nyaman di area dahi atau sekitar mata.
7. Nyeri Otot atau Tubuh
- Anak-anak mungkin juga mengalami nyeri otot atau rasa pegal di seluruh tubuh mereka. Gejala ini sering disertai dengan kelelahan dan ketidaknyamanan yang umum terjadi pada flu.
8. Penurunan Nafsu Makan
- Penurunan nafsu makan adalah gejala yang umum pada anak-anak yang terkena flu. Mereka mungkin menolak makan atau minum karena merasa tidak enak badan atau karena sakit tenggorokan.
9. Mata Berair atau Kemerahan
- Mata anak mungkin terlihat berair atau mengalami sedikit kemerahan, terutama jika mereka juga mengalami pilek atau hidung tersumbat.
10. Mual atau Muntah
- Beberapa anak mungkin mengalami mual atau bahkan muntah pada awal flu, meskipun gejala ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gejala pernapasan seperti batuk dan pilek.
Tanda-Tanda Flu Berat pada Anak
Meskipun sebagian besar kasus flu dan batuk pada anak-anak bersifat ringan, ada beberapa tanda peringatan yang menunjukkan bahwa flu bisa berkembang menjadi lebih serius:
- Napas cepat atau kesulitan bernapas.
- Kulit tampak kebiruan atau pucat.
- Tidak aktif atau sangat mengantuk.
- Demam sangat tinggi yang tidak turun dengan obat penurun demam.
- Muntah terus-menerus atau tidak bisa minum cukup cairan.
- Anak tampak sangat rewel atau tidak bisa tenang.
Cara Mencegah Flu dan Batuk pada Anak
Pencegahan sangat penting, terutama selama musim flu. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah anak terkena flu dan batuk:
- Imunisasi flu: Vaksinasi flu tahunan adalah cara terbaik untuk melindungi anak dari flu.
- Cuci tangan: Ajari anak untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama sebelum makan dan setelah bermain di luar.
- Hindari kontak dengan orang yang sakit: Cobalah untuk menjauhkan anak dari orang yang sedang sakit flu atau batuk.
- Konsumsi makanan bergizi: Pastikan anak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.
- Istirahat yang cukup: Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup setiap malam untuk menjaga kesehatan dan memperkuat daya tahan tubuh.
Penanganan Awal
Jika anak menunjukkan gejala awal flu dan batuk, berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu meredakan gejala:
- Berikan cairan yang cukup: Pastikan anak minum banyak cairan seperti air putih, kaldu, atau jus buah alami untuk mencegah dehidrasi.
- Istirahat: Biarkan anak banyak beristirahat agar tubuh bisa melawan infeksi.
- Obat demam: Jika anak mengalami demam, Anda bisa memberikan obat penurun demam yang direkomendasikan dokter, seperti parasetamol atau ibuprofen (sesuai dosis yang dianjurkan).
- Humidifier: Menggunakan humidifier di kamar anak dapat membantu melembapkan udara dan meredakan batuk atau hidung tersumbat.
Kesimpulan
Gejala awal flu dan batuk pada anak-anak meliputi demam, batuk kering, pilek, sakit tenggorokan, lelah, dan sakit kepala. Meskipun sebagian besar kasus bisa sembuh dengan perawatan di rumah, penting untuk mengenali tanda-tanda flu berat yang memerlukan perhatian medis segera. Pencegahan melalui vaksinasi, kebersihan yang baik, dan gaya hidup sehat adalah kunci untuk melindungi anak dari flu dan batuk.
Gejala Awal Penderita Penyakit Kolesterol Tinggi!
Penyakit kolesterol tinggi, atau hiperkolesterolemia, sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Kolesterol tinggi berkembang secara perlahan dan diam-diam, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa kadar kolesterol mereka sudah tinggi hingga masalah kesehatan yang lebih serius muncul. Namun, ada beberapa tanda awal yang mungkin dapat menjadi indikasi bahwa kadar kolesterol seseorang tidak normal, meskipun tanda-tanda ini sering kali baru muncul setelah kolesterol tinggi menyebabkan komplikasi. Berikut adalah beberapa gejala dan tanda awal yang bisa diperhatikan:
1. Nyeri Dada (Angina)
Nyeri dada atau sensasi tidak nyaman pada dada dapat menjadi tanda awal dari penumpukan plak kolesterol di arteri, yang menghambat aliran darah ke jantung. Kondisi ini dikenal sebagai angina dan biasanya terjadi ketika jantung membutuhkan lebih banyak oksigen, seperti saat berolahraga atau melakukan aktivitas berat.
2. Lelah Berlebihan
Orang dengan kolesterol tinggi mungkin mengalami kelelahan yang tidak wajar. Hal ini terjadi karena penumpukan kolesterol di arteri dapat mengurangi aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otot-otot dan organ-organ tubuh, menyebabkan rasa lelah yang berlebihan, bahkan setelah aktivitas ringan.
3. Kesemutan atau Mati Rasa pada Ekstremitas
Kolesterol tinggi dapat mempersempit atau menghambat pembuluh darah, yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi buruk. Hal ini dapat memicu sensasi kesemutan, mati rasa, atau rasa tidak nyaman pada tangan dan kaki.
4. Kram Kaki di Malam Hari
Penyempitan arteri akibat penumpukan plak kolesterol juga dapat menyebabkan kurangnya aliran darah ke kaki. Kondisi ini seringkali memicu kram kaki atau nyeri pada betis yang terjadi di malam hari atau saat sedang berbaring. Ini bisa menjadi tanda bahwa arteri perifer di kaki mulai terhambat.
5. Xanthoma dan Xanthelasma
Tanda fisik yang dapat diamati adalah xanthoma (benjolan lemak di bawah kulit) atau xanthelasma (deposit lemak di sekitar kelopak mata). Xanthoma adalah tanda bahwa tubuh memiliki terlalu banyak kolesterol, yang mulai menumpuk di bawah kulit. Meski jarang terjadi, keberadaan xanthoma bisa menjadi sinyal penting dari kadar kolesterol yang tinggi.
6. Tekanan Darah Tinggi
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi sering kali terkait dengan kolesterol tinggi dan bisa menjadi tanda awal dari masalah kolesterol yang harus diwaspadai.
7. Erektil Disfungsi pada Pria
Kolesterol tinggi bisa mempengaruhi aliran darah ke organ-organ tertentu, termasuk organ reproduksi. Pada pria, ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi, yang mungkin merupakan tanda awal bahwa kolesterol mulai menumpuk di arteri dan mempersempit aliran darah.
8. Sesak Napas
Jika kolesterol tinggi sudah mulai memengaruhi aliran darah ke jantung atau paru-paru, seseorang mungkin akan merasa sesak napas, terutama saat beraktivitas. Ini bisa menjadi gejala awal bahwa penumpukan plak telah mulai menghambat aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh.
Pentingnya Deteksi Dini
Karena kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah melalui pemeriksaan medis, khususnya tes darah untuk memeriksa kadar kolesterol (profil lipid). Tes ini mengukur kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida dalam darah.
Kolesterol tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti:
- Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi
- Pola makan tinggi lemak jenuh
- Gaya hidup sedentari (kurang aktivitas fisik)
- Obesitas
- Merokok atau konsumsi alkohol berlebihan
- Diabetes atau hipertensi
Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi
Jika kadar kolesterol diketahui tinggi, beberapa langkah yang bisa diambil untuk menurunkan dan mengontrolnya antara lain:
- Perbaiki Pola Makan: Konsumsi lebih banyak makanan yang kaya serat, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, serta sumber lemak sehat seperti ikan berlemak dan kacang-kacangan.
- Aktivitas Fisik: Rutin berolahraga dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
- Berhenti Merokok: Merokok menurunkan kadar HDL dan merusak dinding pembuluh darah, memudahkan kolesterol untuk menumpuk.
- Kontrol Berat Badan: Menurunkan berat badan yang berlebih dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung.
- Minum Obat Jika Diperlukan: Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk menurunkan kadar kolesterol, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kolesterol seperti statin.
Kesimpulan
Meskipun kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, tanda-tanda seperti nyeri dada, kelelahan berlebihan, dan kram kaki bisa menjadi petunjuk bahwa kadar kolesterol dalam tubuh sudah mulai memengaruhi kesehatan. Untuk mencegah komplikasi serius, penting bagi siapa saja, terutama yang berisiko tinggi, untuk menjalani pemeriksaan kolesterol secara teratur dan menjaga gaya hidup yang sehat.